Navigation


RSS : Articles / Comments


Kiat Menghindari Penculikan Lewat Facebook

8:17:00 PM, Posted by tips trik aku,

Media kembali ramai memberitakan seorang remaja putri di Bandung, bernama
Devie Permatasari, yang hilang karena dibawa lari oleh teman pria yang baru
dikenalnya melalui situs jejaring sosial Facebook bernama Reno Tofik alias
Taufik Hidayat. Devie baru berumur 13 tahun (batas usia minimal seseorang
boleh memiliki akun Facebook), sedangkan Taufik yang mengaku masih kelas 1
SMA di sebuah SMA Negeri ternama di Kota Bandung, ternyata sudah berumur 21
tahun.

Sekali lagi, teknologi informasi digunakan oleh tangan-tangan jahat untuk
melakukan aksinya. Sebenarnya siapa yang salah? Apakah kita dapat
menyalahkan teknologinya, dalam hal ini Facebook? Atau si anak yang menjadi
korban? Atau si pelaku? Atau malah orang tuanya?

Jangan saling menyalahkan. Teknologi internet sudah merupakan bagian dari
hidup anak-anak yang terlahir dan besar di dunia digital seperti sekarang
ini. Kita tidak bisa membendung pemanfaatan teknologi ini, bahkan harus
dapat mendorong pemanfaatannya sehingga sang anak dapat mengeksplorasi
dengan bebas tetapi tetap bertanggung jawab.

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan oleh kita sebagai orang tua untuk
menghindari dampak negatif penggunaan internet di kalangan anak dan remaja?
Berikut tips-tips untuk orang tua agar anak dapat berinternet dengan sehat:

*1. Belajarlah menggunakan teknologi, jangan menjadi orang tua gaptek.*
Banyak orang tua yang merasa internet itu sulit dan bukan zamannya mereka
lagi. Hal ini jelas salah karena internet merupakan teknologi yang dapat
digunakan oleh siapa saja. Dengan ikut menggunakannya, orang tua dapat turut
merasakan bahaya dan dampak negatif yang muncul dari internet sehingga dapat
memperingati anaknya lebih awal

*2. Ajari anak untuk tidak mengumbar data pribadi di internet.*
Situs jejaring sosial, seperti Facebook, 'mengundang' anak untuk mengumbar
data pribadinya secara online agar dianggap 'exist'. Sehingga selain
mengunggah poto-potonya, banyak juga yang memajang data-data yang bersifat
pribadi seperti sekolah, alamat rumah, nomor telepon rumah bahkan nomor
handphone yang dibiarkan menjadi konsumsi publik.

*3. Gunakan software internet filter di rumah.*
Untuk komputer yang terhubung dengan internet di rumah, lebih baik jika
dilengkapi dengan peranti lunak internet filter. Aplikasi ini dapat
menyaring situs-situs yang mengandung konten negatif (melalui alamat URL
atau kata kunci), mengatur waktu penggunaan internet, membuat report alamat
situs yang dibuka dan sebagainya.

*4. Ketahui bahaya yang mungkin terjadi dari situs yang sering dibuka anak.*
Mencegah lebih baik daripada menyembuhkan. Selain beragam manfaat positif
yang bisa didapatkan dari jejaring sosial, situs ini juga dapat menempatkan
anak kita ke dalam bahaya seperti kasus yang disebutkan di awal tulisan ini.
Orang tua dapat mengedukasi anak tentang bahaya yang dapat muncul dari situs
jejaring sosial, seperti pencurian data, perkenalan dengan orang baru yang
bisa jadi bermaksud jahat, cyber bullying dan sebagainya

*5. Ajari anak anda apa yang harus dilakukan jika menemukan hal yang berbau
pornografi di komputer rumah atau publik (sekolah atau warnet).*
Jika anak terpapar situs yang memuat konten pornografi, minta anak untuk
segera mematikan layar monitornya dan memberitahukan orang dewasa (orang
tua, kakak atau petugas lab komputer atau warnet) untuk dapat menutupnya.
Usaha untuk menutup situs tersebut oleh sang anak dengan meng-klik button
yang tersedia dapat berakibat meningkatnya serangan dengan banyaknya halaman
situs porno yang terbuka

*6. Batasi waktu ber-internet anak anda.*
Banyak aktivitas lain yang harus dilakukan oleh anak selain ber-internet.
Batasi waktu untuk menggunakan internet dan ajak untuk melakukan aktivitas
lainnya untuk membantu tumbuh-kembang anak baik secara fisik maupun psikis.

*7. Buat panduan berinternet untuk anak.*
Buat aturan berinternet bagi sang anak yang harus dipatuhi termasuk
konsekuensinya apabila aturan tersebut dilanggar. Jika orang tua dapat
dengan konsisten menegakkan aturan tersebut maka sang anak akan terbiasa
untuk mengikuti aturan tersebut.

*8. Simpan komputer di ruang keluarga.*
Dengan menempatkan komputer di ruangan bersama yang terbuka maka kita dapat
turut memantau aktivitas internet sang anak dan dapat memperingati jika
tampak hal-hal yang mencurigakan.

*9. Dan yang terpenting, bangun hubungan yang baik dengan anak anda melalui
komunikasi yang terbuka.*
Komunikasi yang terbuka dan rasa saling percaya merupakan kunci perlindungan
yang paling utama. Orang tua harus dapat menjadi sahabat terdekat dari anak.
Anak juga harus dapat mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya dan
keselamatan sang anak menjadi priroritas utama. Sehingga jika mereka merasa
ada sesuatu terjadi (seperti jika ada yang mengajak kenalan, melakukan cyber
bully, mendapat email yang tidak pantas dan lain-lain) mereka akan secara
terbuka mengungkapkannya pada orang tua sebagai 'pelindung' pertama.

*Sumber: netnanny.com*

Penulis: Indriyatno Banyumurti
Editor: [dew / Tim Internet Sehat / tagtips]

sumber : ictwatch.com

baca juga :