SHUTTERSTOCK
Jangan berpikir bahwa Anda lebih baik dari orang-orang yang sudah lebih dulu ada di perusahaan hanya karena Anda dipinang perusahaan tersebut.
Memasuki kantor baru sudah menakutkan dan seringkali timbul kebingungan. Sehingga, tak sedikit anak baru yang mencoba melakukan "jurus menghilangkan diri" di mata rekan-rekan kerja barunya. Itu adalah 1 dari 7 kesalahan umum yang dilakukan oleh anak baru. Apa saja kesalahan-kesalahan lainnya?
1. Mengabaikan kultur
"Perusahaan kami menanyakan 250 praktisi iklan dan marketing executive mengenai apa tantanan terbesar ketika memulai pekerjaan baru. Sebanyak 4 dari 10 responden menjawab, mencoba memperkirakan kultur perusahaanlah yang terberat," terang Donna Farrugia, direktur eksekutif dari CreativeGroup.com. Seberapa banyak Anda harus bersosialisasi? Apakah rekan-rekan kerja membiasakan kultur untuk menggunakan telepon untuk berkomunikasi, atau email, atau tatap muka? Menggunakan sepatu kerja atau sepatu santai? Banyak aspek dalam kultur perusahaan yang tak terlalu kentara dan mudah terabaikan. Supaya Anda bisa lebih membaur, cobalah mengobservasi. Datang 30 menit lebih awal dan pulang sedikit lebih dari waktunya untuk memerhatikan bagaimana tingkah laku orang-orang di sana; kapan mereka mengambil kopi, ke mana mereka makan siang, bagaimana mereka mengakhiri hari.
2. Arogan
Ada kalanya, ketika seseorang diterima bekerja atau mungkin diajak bergabung oleh perusahaan (alias dibajak dari perusahaan lain), kecenderungan yang bisa terjadi adalah si anak baru ini merasa jumawa atau besar kepala. Tak heran ketika ini terjadi, ia akan memilih untuk membuat orang-orang bekerja sesuai dengan pemikirannya, karena merasa caranyalah yang paling benar. Hindari bersikap seperti ini. Ambil waktu untuk mengerti cara kerja tempat baru tersebut. Dengarkan dan pelajari sistem yang berjalan.
3. Bersembunyi
Kebalikan dari orang yang jumawa, adalah orang yang penakut. Orang yang malas cenderung menyibukkan diri dengan pekerjaannya sendiri dan terlihat seperti menutup diri. Cobalah untuk membangun hubungan sejak hari pertama. Ambil waktu untuk membangun jejaring dengan kolega Anda. Caranya, bisa dengan membangun komunikasi informal atau mempelajari apa yang dilakukan oleh orang lain dan pelajari bagaimana hal tersebut memengaruhi Anda. Adalah hal yang baik untuk mencoba memelajari kultur perusahaan.
4. Tidak mengerti ekspektasi
Ketika Anda tak tahu apa yang diharapkan dari Anda, akan sulit untuk menentukan jalan yang bisa ditempuh. Temui manager Anda untuk mendiskusikan tanggung jawab dari posisi Anda dan bagaimana kesuksesan bisa dinilai. Apa saja prioritasnya? Bagaimana cara menyediakan perkembangan proyek? Juga bagaimana performa Anda dinilai?
5. Menolak untuk mengakui kesalahan
Setiap orang melakukan kesalahan, apalagi anak baru. Namun jangan berpikir bahwa dengan melakukan kesalahan sebagai anak baru, tak akan ada yang melihatnya kalau Anda tak mengakuinya. Justru itulah kesalahan Anda, dengan tidak mengakui bahwa Anda telah melakukan kesalahan. Pelajari kesalahan Anda, koreksi, dan maju.
6. Mengimplementasikan hal baru tanpa perhitungan
Adalah hal yang lumrah ketika orang baru mencoba memperbaiki suatu hal yang baru di perusahaan tempat ia baru bergabung. Namun, sebaiknya berhati-hati jika Anda berusaha menerapkan sesuatu yang baru, padahal Anda belum paham benar apa yang sudah berjalan di tempat itu selama ini. Ketahuilah proses yang sudah dan tengah berlangsung di tempat baru tersebut, dan pelajari agar Anda bisa memerhitungkan apa saja yang perlu diperbaiki, dan mana yang bisa dipertahankan.
7. Tidak meminta feedback
Anda tak perlu menunggu 6 bulan atau setahun untuk mempelajari apakah apa yang Anda lakukan sudah benar atau belum. Menunggu sekian lama bisa membuat Anda, tim, juga perusahaan kehilangan waktu berharga, bahkan keluar jalur. Diskusikan apa saja yang sudah benar Anda lakukan, apakah Anda pernah melakukan kesalahan, lalu lakukan koreksi.
1. Mengabaikan kultur
"Perusahaan kami menanyakan 250 praktisi iklan dan marketing executive mengenai apa tantanan terbesar ketika memulai pekerjaan baru. Sebanyak 4 dari 10 responden menjawab, mencoba memperkirakan kultur perusahaanlah yang terberat," terang Donna Farrugia, direktur eksekutif dari CreativeGroup.com. Seberapa banyak Anda harus bersosialisasi? Apakah rekan-rekan kerja membiasakan kultur untuk menggunakan telepon untuk berkomunikasi, atau email, atau tatap muka? Menggunakan sepatu kerja atau sepatu santai? Banyak aspek dalam kultur perusahaan yang tak terlalu kentara dan mudah terabaikan. Supaya Anda bisa lebih membaur, cobalah mengobservasi. Datang 30 menit lebih awal dan pulang sedikit lebih dari waktunya untuk memerhatikan bagaimana tingkah laku orang-orang di sana; kapan mereka mengambil kopi, ke mana mereka makan siang, bagaimana mereka mengakhiri hari.
2. Arogan
Ada kalanya, ketika seseorang diterima bekerja atau mungkin diajak bergabung oleh perusahaan (alias dibajak dari perusahaan lain), kecenderungan yang bisa terjadi adalah si anak baru ini merasa jumawa atau besar kepala. Tak heran ketika ini terjadi, ia akan memilih untuk membuat orang-orang bekerja sesuai dengan pemikirannya, karena merasa caranyalah yang paling benar. Hindari bersikap seperti ini. Ambil waktu untuk mengerti cara kerja tempat baru tersebut. Dengarkan dan pelajari sistem yang berjalan.
3. Bersembunyi
Kebalikan dari orang yang jumawa, adalah orang yang penakut. Orang yang malas cenderung menyibukkan diri dengan pekerjaannya sendiri dan terlihat seperti menutup diri. Cobalah untuk membangun hubungan sejak hari pertama. Ambil waktu untuk membangun jejaring dengan kolega Anda. Caranya, bisa dengan membangun komunikasi informal atau mempelajari apa yang dilakukan oleh orang lain dan pelajari bagaimana hal tersebut memengaruhi Anda. Adalah hal yang baik untuk mencoba memelajari kultur perusahaan.
4. Tidak mengerti ekspektasi
Ketika Anda tak tahu apa yang diharapkan dari Anda, akan sulit untuk menentukan jalan yang bisa ditempuh. Temui manager Anda untuk mendiskusikan tanggung jawab dari posisi Anda dan bagaimana kesuksesan bisa dinilai. Apa saja prioritasnya? Bagaimana cara menyediakan perkembangan proyek? Juga bagaimana performa Anda dinilai?
5. Menolak untuk mengakui kesalahan
Setiap orang melakukan kesalahan, apalagi anak baru. Namun jangan berpikir bahwa dengan melakukan kesalahan sebagai anak baru, tak akan ada yang melihatnya kalau Anda tak mengakuinya. Justru itulah kesalahan Anda, dengan tidak mengakui bahwa Anda telah melakukan kesalahan. Pelajari kesalahan Anda, koreksi, dan maju.
6. Mengimplementasikan hal baru tanpa perhitungan
Adalah hal yang lumrah ketika orang baru mencoba memperbaiki suatu hal yang baru di perusahaan tempat ia baru bergabung. Namun, sebaiknya berhati-hati jika Anda berusaha menerapkan sesuatu yang baru, padahal Anda belum paham benar apa yang sudah berjalan di tempat itu selama ini. Ketahuilah proses yang sudah dan tengah berlangsung di tempat baru tersebut, dan pelajari agar Anda bisa memerhitungkan apa saja yang perlu diperbaiki, dan mana yang bisa dipertahankan.
7. Tidak meminta feedback
Anda tak perlu menunggu 6 bulan atau setahun untuk mempelajari apakah apa yang Anda lakukan sudah benar atau belum. Menunggu sekian lama bisa membuat Anda, tim, juga perusahaan kehilangan waktu berharga, bahkan keluar jalur. Diskusikan apa saja yang sudah benar Anda lakukan, apakah Anda pernah melakukan kesalahan, lalu lakukan koreksi.
NAD
Editor: NF
Sumber: Yahoo! Hotjobs
baca juga :
career and office
- Rapikan Meja Kerja Anda dengan Cara Ini
- Wujudkan Resolusi Bebas Utang (Serius) di Tahun Baru
- Langkah Penting yang Harus Dilakukan Sebelum Wawancara Kerja
- Menyiasati Aturan Ganjil Genap Jokowi
- 5 Hal Tentang Uang yang Tidak Perlu Diketahui Anak
- Bahasa Tubuh yang Harus Dihindari
- Bocoran Jawaban Wawancara Kerja
- Sembilan Cara Mempertajam Ingatan Anda
- Wortel Bantu Cegah Kepikunan
- Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Bekerja di Luar Negeri
- Tips Menutup Kartu Kredit
- Beberapa Hal yang Tidak Perlu Masuk Dalam CV
- Ini Dia Tips Aman Memilih Asuransi Jiwa
- Lima Langkah Mulai Berinvestasi
- Tips Aman dan Nyaman Menggunakan Komputer Kantor
- Trik Sukses Magang
- 10 Tanda Anda Harus Pindah Kerja
- 20 Cara Agar Tak Gampang Lupa
- Tips Menutup Kartu Kredit
- Memilih Laptop untuk Bisnis
- Cara Mudah Membeli Rumah dengan Jamsostek
- Trik Berburu Kerja Setelah PHK
- Cara Relaksasi
- Cara Tepat Minta Naik Gaji
- Cara Cepat Menghilangkan Stres di Kantor
all articles
- Hal Yang Membuat Anak Tak Bisa Bergaul
- Tips Belanja Lewat Online Tanpa Risiko Tertipu
- Tujuh Tanda Dia Ingin Hubungan Serius
- Cara Membuat Tubuh Lebih Tinggi
- Banyak yang Ingin Dibeli, Mana yang Didahulukan?
- Mobil Mogok di Jalan Tol, Lakukan Ini
- Cara Alami Hilangkan Sakit Kepala Tanpa Obat
- Rapikan Meja Kerja Anda dengan Cara Ini
- Obat Alami Sakit Gigi
- Wujudkan Resolusi Bebas Utang (Serius) di Tahun Baru
- Langkah Penting yang Harus Dilakukan Sebelum Wawancara Kerja
- Jika Deodoran Sudah Tak Mampu Atasi Bau Badan
- Makan Sepuasnya Tanpa Takut Gemuk
- Tipe Wajah Pria Setia vs Berbakat Selingkuh
- Menyiasati Aturan Ganjil Genap Jokowi
- Minuman Pagi yang Dapat Mencegah Pikun
- Tips 'Mencuri Waktu' Memotret
- Tips Menjepret Foto Candid yang Menarik
- Tips Merawat Kartu Memori
- Berbagai Penyebab Pasangan Sulit Hamil
- Tip Mengatasi Masalah Pada Masa Awal Kehamilan
- Agar Tubuh Kembali Kuat Setelah Sakit, Lakukan 7 Langkah Ini
- Cara Kuno yang Tak Biasa untuk Mengobati Flu
- Tidur Tanpa Pakaian Bikin Subur
- Ini Dia Tips Agar Koper Tidak Dibobol